Minggu, 23 Maret 2014

Kelompok 8 : Teori Vygotsky (Ayu Silvia manullang 13-079)

Vygotsky memiliki ide zone of proximal development dimana anak merasa terlalu sulit untuk melakukan sesuatu dan mereka membutuhkan bantuan, dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu dari mereka. Setelah anak mendapat intruksi verbal atau demokrasi, mereka menata informasi dalam struktur mental mereka, sehingga mereka akhirnya bisa melakukan tugas atau keahlian itu tanpa bantuan orang lain.
                Nah, sekarang aku mau berbagi sedikit tentang pengalamanku yang berhubungan dengan ide Bapak Vygotsky ini. Jadi, waktu masih SD, masih kecil banget dan aku baru belajar perkalian dan pembagian di sekolah. Nah, aku dikasih PR sama Ibu guruku dan tugas itu harus sudah dikumpulkan esok harinya. Waktu malam-malam di rumah, mama nanya aku ada PR atau enggak, terus aku bilang ada, tapi aku gak ngerti yang soal pembagian. Terus Mama nyuruh abang aku, namanya Daulat (orangnya ganteng loh. hehe) buat ngajarin aku ngerjain tugas itu. Dengan terpaksa (keliatan dari wajahnya) si abang mulai memberikan ( intruksi verbal ) dengan ngajarin aku , dia ngasih tau cara ngerjain, langkah-langkah penyelesaiannya, mana yang membagi, mana yang dibagi, bagaimana symbol bagi, apa itu bagi dengan memberikan beberapa contoh-contoh yang mudah untuk kumengerti dan mampu diterima otak kecilku waktu itu. Dan dengan sabarnya abang menjawab pertanyaan-pertanyaanku yang kayaknya pasti terdengar bodoh (yaa kan aku masih kecil..). Waktu lagi diajarin aku bingung karna kayaknya yang diajarin guruku sama yang diajarin si abang rada beda, terus dengan polosnya  aku bilang gini  “bang, bukan gitu caranya kata guruku..”, si abang nanya “jadi gimana ?”, kujawab “gatau tapi pokoknya bukan kayak gitu..”.  Setelah kami beradu panjang dan sengit, akhirnya aku mengalah (tuntutan anak paling kecil, enggak juga sihh kayaknya emang akku yang salah waktu itu. hahaha) lalu aku akhirnya tetap mendengarkan dan mengumpulkan informasi dan mengingat langkah-langkah cara mengerjakan soal pembagian yang sudah abangku nan ganteng itu ajarkan. Yahh walaupun susah dan waktu itu aku emang bego banget ya kayanya, tapi akhirnya aku bisa mengerti setelah diajarkan beberapa kali, diuji dengan soal-soal, dipaksa mengerti, dan ya akhirnya aku bisa. Aku berhasil !!!!! Aku bisa mengerjakan tugasku dan besoknya, dengan bangga aku mngumpulkan tugasku ke meja Ibu guru. Jadi, mulai saat itu aku sudah mampu mngerjakan soal pembagian sendiri tanpa perlu diajari lagi oleh bang Daulat, guruku, atau siapapun lahh, karna aku uda ngerti, dan uda bisa ngrjain sendiri, bisa bagi-bagi sendiri, dan bisa mengaplikasikan pembagian itu di kehidupanku sehari-hari, dan yaaa sampai hai ini, aku bisa sendiri. So, I wanna say thanks a lot to my best bro ever yang uda sabar mengajariku dan membuatku bisa bagi-bagi sampai hari ini. I love you so much abang :*

                Intinya, aku bisa mengerti bagaimana cara menyelesaikan soal pembagian adalah karena adanya bantuan dari orang yang lebih mampu/ahli dariku, yaitu abang, dan mau mengajariku sampai aku mengerti dan akhirnya aku bisa menguasai dan dapat mengerjakan soal pembagian tanpa bantuan lagi dari orang lain. ( Ya iyalah, masa sampai sekarang aku gabisa bagi-bagi ??  ). Jadi, menurutku, ide belajar  zone of proximal development itu membutuhkan bantuan orang lain yang mengajari, membimbing, dan membina seorang anak dagar mengerti dan akhirnya dapat melakukan sesuatu tanpa perlu bantuan orang lain lagi. Thank you J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar