Vygotsky memiliki ide zone of proximal development dimana
anak merasa terlalu sulit untuk melakukan sesuatu dan mereka membutuhkan
bantuan, dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu dari mereka. Setelah anak
mendapat intruksi verbal atau demokrasi, mereka menata informasi dalam struktur
mental mereka, sehingga mereka akhirnya bisa melakukan tugas atau keahlian itu
tanpa bantuan orang lain.
Nah,
sekarang aku mau berbagi sedikit tentang pengalamanku yang berhubungan dengan
ide Bapak Vygotsky ini. Jadi, waktu masih SD, masih kecil banget dan aku baru
belajar perkalian dan pembagian di sekolah. Nah, aku dikasih PR sama Ibu guruku
dan tugas itu harus sudah dikumpulkan esok harinya. Waktu malam-malam di rumah,
mama nanya aku ada PR atau enggak, terus aku bilang ada, tapi aku gak ngerti
yang soal pembagian. Terus Mama nyuruh abang aku, namanya Daulat (orangnya
ganteng loh. hehe) buat ngajarin aku ngerjain tugas itu. Dengan terpaksa
(keliatan dari wajahnya) si abang mulai memberikan ( intruksi verbal ) dengan ngajarin aku , dia ngasih tau cara
ngerjain, langkah-langkah penyelesaiannya, mana yang membagi, mana yang dibagi,
bagaimana symbol bagi, apa itu bagi dengan memberikan beberapa contoh-contoh yang
mudah untuk kumengerti dan mampu diterima otak kecilku waktu itu. Dan dengan
sabarnya abang menjawab pertanyaan-pertanyaanku yang kayaknya pasti terdengar
bodoh (yaa kan aku masih kecil..). Waktu lagi diajarin aku bingung karna
kayaknya yang diajarin guruku sama yang diajarin si abang rada beda, terus
dengan polosnya aku bilang gini “bang, bukan gitu caranya kata guruku..”, si
abang nanya “jadi gimana ?”, kujawab “gatau tapi pokoknya bukan kayak gitu..”. Setelah kami beradu panjang dan sengit, akhirnya
aku mengalah (tuntutan anak paling kecil, enggak juga sihh kayaknya emang akku
yang salah waktu itu. hahaha) lalu aku akhirnya tetap mendengarkan dan
mengumpulkan informasi dan mengingat langkah-langkah cara mengerjakan soal
pembagian yang sudah abangku nan ganteng itu ajarkan. Yahh walaupun susah dan
waktu itu aku emang bego banget ya kayanya, tapi akhirnya aku bisa mengerti
setelah diajarkan beberapa kali, diuji dengan soal-soal, dipaksa mengerti, dan
ya akhirnya aku bisa. Aku berhasil !!!!! Aku bisa mengerjakan tugasku dan
besoknya, dengan bangga aku mngumpulkan tugasku ke meja Ibu guru. Jadi, mulai
saat itu aku sudah mampu mngerjakan soal pembagian sendiri tanpa perlu diajari
lagi oleh bang Daulat, guruku, atau siapapun lahh, karna aku uda ngerti, dan
uda bisa ngrjain sendiri, bisa bagi-bagi sendiri, dan bisa mengaplikasikan pembagian
itu di kehidupanku sehari-hari, dan yaaa sampai hai ini, aku bisa sendiri. So,
I wanna say thanks a lot to my best bro ever yang uda sabar mengajariku dan
membuatku bisa bagi-bagi sampai hari ini. I love you so much abang :*
Intinya,
aku bisa mengerti bagaimana cara menyelesaikan soal pembagian adalah karena
adanya bantuan dari orang yang lebih mampu/ahli dariku, yaitu abang, dan mau
mengajariku sampai aku mengerti dan akhirnya aku bisa menguasai dan dapat
mengerjakan soal pembagian tanpa bantuan lagi dari orang lain. ( Ya iyalah, masa sampai sekarang aku gabisa
bagi-bagi ?? ). Jadi, menurutku, ide
belajar zone of proximal development itu membutuhkan bantuan orang lain yang
mengajari, membimbing, dan membina seorang anak dagar mengerti dan akhirnya
dapat melakukan sesuatu tanpa perlu bantuan orang lain lagi. Thank you J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar